Kalau kita berbicara tentang amal jariyah, tentu secara tidak sadar
kita akan langsung conect dengan hadist yang terjemahannya “Jika anak
Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah
jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa
kepadanya.” (HR. Muslim).
Namun kita juga tidak boleh lupa dengan amal jariyah yang lain,
ingat, amal jariyah itu maknanya bukan hanya amal yang sholeh, karena
amal itu ada dua, amal shalih dan amal salah. amal yang salah pun bisa
menjadi dosa jariyah!
Banyak orang berpikir bahwa setelah kematiannya, dosa-dosanya pun
akan terhenti putarannya. Dia berpikir bahwa dosa-dosanya tidak akan
berkembang lagi setelah dia meninggal dunia. Padahal, selain amal
jariyah (pahala yang terus-menerus), ada juga dosa jariyah, yakni
berjalannya segala dosa, kendati telah berkubang tanah.
“Barangsiapa yang menyeru orang lain pada kesesatan (tradisi buruk),
maka dia akan menanggung dosa sebagaimana dosa yang dilakukan oleh orang
yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa orang yang mengikutinya.”
(HR. Muslim).
Saya terkadang merasa kasian dan tidak habis fikir kepada orang-orang
yang mencela guru kami, inspirator kami yakni al-Imam al-’Allamah
as-Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dan hizbut tahrir yang juga di tuduh
bermacam-macam.
Seseorang yang mengisi ceramah di khalayak ramai kemudian memfitnah
dengan mengatakan bahwa hizbut tahrir membolehkan mencium wanita yang
bukan mahramnya, menuduh menyebarkan berita bahwa hizbut tahrir tidak
mengakui adanya siksa kubur, menolak adanya rukun iman yang ke enam
yakni qadha-qadar, tidak wajib sholat sebelum ada khilafah, tidak wajib
jihad sebelum ada khilafah serta tuduhan-tuduhan keji lainnya yang
dinisbatkan kepada al-Imam al-’Allamah as-Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani
ataupun kepada hizbut tahrir.
Bayangkan, bagaimana jika yang meyampaikan kabar berita tersebut
sudah wafat dan beliau belum sempat mengklarifikasi, kemudian
orang-orang yang mendengarkan beliau percaya dan turut menyebarkannya.
Atau bagaimana dengan orang yang pertama kali menulis artikel-artikel
dengan tuduhan yang sama? yang mana tulisan-tulisan tersebut masih
dapat kita temui di beberapa swebsite atau blog, kemudian penulis
tersebut wafat, dan tulisan tersebut sudah di share kan mana-mana.
Imam al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin menyatakan, “Sungguh
beruntung orang yang meninggal dunia, maka putuslah dosa-dosanya. Dan
sungguh celaka seseorang yang meninggal dunia, tetapi dia meninggalkan
dosa yang ganjaran kejahatan terus berjalan tiada hentinya.” Alangkah
bahagianya mereka yang memiliki amal jariyah dan alangkah sengsaranya
seseorang yang menanam dosa jariyah. Wallahu A’lam.
Bet365 casino games - Air Jordan Gaming
BalasHapusBet365 casino games – air jordan 18 retro yellow suede super sports betting, live casino, and more. All you have to do is where to find air jordan 18 retro yellow suede register show to buy air jordan 18 stockx a new account air jordan 18 retro varsity red free shipping using your chosen account. get air jordan 18 stockx